GEMPA BUMI DAN DAMPAK YANG DITIMBULKANNYA
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Geologi Lingkungan dan Sumberdaya
Oleh,
DESI SURYA INTANI
092170055
2B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2011
ABSTRAK
Gempa bumi adalah getaran pada litosfer yang disebabkan oleh energi yang berasal dari dalam bumi. Getaran tersebut ada yang kecil (microseisme) dan getaran yang kuat (macroseisme). Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa yang berada di permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut episentrum.
Di permukaan Bumi dampak gempa juga dipengaruhi oleh kekuatan gempa itu sendiri. Kerusakan berat timbul dari gempa berkekuatan tinggi. Banyak bangunan hancur, rata dengan tanah, korban pun banyak berjatuhan.
Oleh karena dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh gempa, maka kejadian gempa digolongkan sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai karena dapat juga menyebabkan tsunami. Gempa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
Oleh karena dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh gempa, maka kejadian gempa digolongkan sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai karena dapat juga menyebabkan tsunami. Gempa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Peristiwa vulkanisme masih terus berlangsung. Akibatnya, Indonesia sering terjadi gempa bumi vulkanik.
BAB I
PENDAHULUAN
Gempa bumi adalah getaran pada litosfer yang disebabkan oleh energi yang berasal dari dalam bumi. Getaran tersebut ada yang kecil (microseisme) dan getaran yang kuat (macroseisme). Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa yang berada di permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut episentrum. Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Peristiwa vulkanisme masih terus berlangsung. Akibatnya, Indonesia sering terjadi gempa bumi vulkanik. Selain itu, proses pembentukan pegunungan juga masih terus berlangsung sehingga sering terjadi pergeseran lapisan kulit bumi. Peristiwa pengangkatan dan penurunan pada lapisan kulit bumi yang membentuk daerah lipatan dan patahan akan menimbulkan gempa bumi tektonik.
Daerah gempa bumi di Indonesia antaralain Aceh, Bengkulu, pulau-pulau di sebelah barat Sumatera, Pantai selatan Pulau Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan papua. Kita perlu tahu tentang bahaya gempa bumi dan dampak yang ditimbulkannya serta perlu adanya strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana gempa bumi.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Gempa merupakan salah satu tenaga endogen yang memengaruhi bentuk muka Bumi. Oleh karena itu, gempa berdampak langsung pada deformasi lapisan Bumi. Bentuk deformasi akan sangat tergantung pada arah dan kekuatan tenaga endogen itu sendiri. Sampai saat ini manusia belum mampu memprediksi dengan pasti kapan gempa bumi akan terjadi, gempa dapat menimbulkan kerusakan seperti hancurnya banunan, jalan, terjadinya tanah longsor atau, menimbulkan pergeseran lapisan tanah, retakan pada kulit bumi, tsunami, bahkan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan-kekuatan dari dalam lapisan kulit bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum, sedangkan pusat gempa yang berada di permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut episentrum.
Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Peristiwa vulkanisme masih terus berlangsung. Akibatnya, Indonesia sering terjadi gempa bumi vulkanik. Selain itu, proses pembentukan pegunungan juga masih terus berlangsung sehingga sering terjadi pergeseran lapisan kulit bumi. Peristiwa pengangkatan dan penurunan pada lapisan kulit bumi yang membentuk daerah lipatan dan patahan akan menimbulkan gempa bumi tektonik.
Gempa bumi menurut faktor penyebabnya dibedakan menjadi tiga macam:
a) Gempa tektonik adalah gempa yang disebakan oleh adanya dislokasi atau pergeseran lapisan batuan yang panjang didalam bumi. Di Indonesia pusat gempa tektonik umumnya terjadi di laut.
Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan (tenaga) yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
b) Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi, Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB.
c) Gempa runtuhan (guguran) adalah gempa yang disebabkan oleh runtuhnya tanah atau dinding gua. Gempa ini biasanya terjadi di daerah pertambangan.
Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Secara geologis, Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng kulit bumi, yaitu Lempeng Asia, Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Asia relative stabil dibandingkan dua lempeng yang lain. Lempeng Indo-Australia terus bergerak kearah utara mendesak Lempeng Asia, sedangkan Lempeng Pasifik terus bergerak kearah barat mendesak Lempeng Asia.
Pada umumnya, puasat-pusat gempa bumi di Indonesia berada pada laut dalam, seperti sebelah barat Sumatera, Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Maluku. Lapisan luar bumi berupa lempeng-lempeng batuan raksasa yang merayap di bola bumi dengan kecepatan hingga 10 cm setahun. Kebanyakan gempa terjadi sepanjang perbatasan antara dua lempeng. Berbagai macam gempa mengakibatkan gerakan lempeng menjadi tiga macam sesar yang khas.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Di permukaan bumi, gempa muncul dengan wujud guncangan dan terkadang menggeser tanah. Jika pusat gempa terjadi di lepas pantai, dasar laut kadang mengalami pergeseran yang cukup besar yang dapat menyebabkan tsunami. Guncangan gempa juga bisa memicu tanah longsor dan kadang menghidupkan kembali aktivitas gunung vulkanik. Beberapa gempa yang pernah terjadi di Indonesia :
a) 26 Desember 2004 - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 9,0 Skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di Samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
b) 27 Mei 2006 terjadi di Yogyakarta berkekuatan 5,6 SR
c) 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
d) 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
e) 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
f) 16 Juni 2010, Gempa bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.
g) 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
h) 4 April 2011, Gempa bumi terjadi di Cilacap Jawa Tengah dengan kekuatan 7,1 SR
B. Akibat yang Ditimbulkan Gempa Bumi
Gempa merupakan salah satu tenaga endogen yang memengaruhi bentuk muka Bumi. Oleh karena itu, gempa berdampak langsung pada deformasi lapisan Bumi. Bentuk deformasi akan sangat tergantung pada arah
dan kekuatan tenaga endogen itu sendiri.
dan kekuatan tenaga endogen itu sendiri.
Di permukaan Bumi dampak gempa juga dipengaruhi oleh kekuatan gempa itu sendiri. Kerusakan berat timbul dari gempa berkekuatan tinggi. Banyak bangunan hancur, rata dengan tanah, korban pun banyak berjatuhan.
Oleh karena dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh gempa, maka kejadian gempa digolongkan sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai karena dapat juga menyebabkan tsunami. Gempa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
Oleh karena dahsyatnya dampak yang diakibatkan oleh gempa, maka kejadian gempa digolongkan sebagai salah satu bencana yang harus diwaspadai karena dapat juga menyebabkan tsunami. Gempa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya tsunami. Gerakan vertikal pada kerak Bumi dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang ada di atasnya. Pada akhirnya menyebabkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai akan menjadi gelombang besar yang disebut tsunami.
Tipe gempa vulkanik adalah tipe gempa yang sering membahayakan jiwa dan raga manusia, juga kerugian harta benda. Ada dua dampak gempa vulkanik yang berbahaya, yaitu dampak primer dan dampak skunder. Berikut adalah penjelasan dan contoh dari dampak gempa vulkanik:
a) Dampak Primer
Dampak primer yaitu getaran gempa itu sendiri yang sampai ke permukaan bumi dan kalau getarannya cukup besar dapat merusak bangunan dan infra struktur lainnya seperti jalan dan jembatan, rel kereta api, bendungan dan lain lain, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda.
b) Dampak Sekunder
Dampak sekunder yaitu terjadi tsunami, tanah yang menjadi cairan kental (liquefaction), kebakaran, penyakit dan sebagainya.
Gempa bumi yang berkekuatan tinggi dapat menimbulkan akibat yang sangat luas. Adapun akibat yang ditimbulkan gempa bumi, antara lain sebagai berikut :
a) Gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah, terputusnya jaringan pipa air, jalan raya, kereta api dan berbagai kerusakan bangunan yang lain.
b) Gempa bumi yang berkekutan besar dapat menumbangkan pohon-pohonan dan merusak tanaman
c) Gempa bumi yang dahsyat dapat menimbulkan pergeseran lapisan tanah
d) Gempa bumi dapat menimbulkan retakan pada kulit bumi
e) Gempa bumi yang berpusat di dasar laut dapat menimbulkan gelombang laut yang sangat besar (tsunami). Tsunami yang sangat besar dapat menyapu kehidupan di daerah pantai
f) Gempa bumi yang besar dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar.
C. Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana Gempa Bumi
· Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa.
· Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan.
· Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
· Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
· Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
· Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan.
· Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara- cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
· Ikut serta dalam pelatihan program upaya penyelamatan, kewaspadaan masyarakat terhadap gempa bumi, pelatihan pemadam kebakaran dan pertolongan pertama.
· Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
· Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
· Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama.
· Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.
· Rencana kontinjensi/kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempa bumi.
Mitigasi juga dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.
a) Sebelum terjadi gempa
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah
· Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku. Diskusikanlah dengan para ahli agar bangunan anda tahan gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan.
· Kenalilah lokasi bangunan tempat tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.
· Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung, periksalah secara rutin keamananya.
· Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.
· Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.
· Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
· Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.
· Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk-bentuk peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dan sebagainya.
b) Ketika Berlangsung Gempa
· Yang pertama sekali adalah, kuasai diri bahwa kita dapat lepas dari bencana tersebut.
· Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dan sebagainya yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.
· Perhatikan tempat kita berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
· Jika sedang berkendara, matikan kendaraan dan turunlah. Jika sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar apakah ada kemungkinan longsor.
c) Setelah Terjadi Gempa
· Jika masih berada dalam gedung, maka keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
· Periksa sekeliling, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dan sebagainya. Periksa juga apakah ada yang terluka.
· Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh
· Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah radio tadi.

SIMPULAN
Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Peristiwa vulkanisme masih terus berlangsung. Akibatnya, Indonesia sering terjadi gempa bumi vulkanik. Fenomena bencana alam seperti gempa bumi, longsor, letusan gunung api, banjir tsunami yang terjadi di Indonesia tidak hanya disebabkan dari faktor alam (peristiwa fisik) tapi juga dari ulah (aktivitas) manusia yang tidak bertanggung jawab seperti menebang pohon sembarangan dan terus menerus, membuang sampah sembarangan. Indonesia merupakan daerah yang rawan terjadi bencana alam terutama letusan gunung api dan gempa bumi, karena Indonesia secara geologis merupakan pertemuan tiga lempeng kulit bumi, ring of fire.
Gempa bumi yang berkekuatan tinggi dapat menimbulkan akibat yang sangat luas. Beberapa kerusakan akibat gempa bumi diantaranya, banguna roboh, kebakaran, jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus, tanah longsor akibat guncangan, banjir akibat rusaknya tanggul, gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami. Dari banyaknya akibat yang terjadi perlu adanya strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana gempa bumi, salah satunya yaitu dengan mendirikan bangunan sesuai kaidah-kaidah yang baku dengan mendiskusikan dengan para ahli, melakukan penyuluhan/pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi.

Astuti, Yani Sri.2004.Modul Ocenografi.(tidak dipublikasikan)
http://www.google=Gempa Bumi.com/
Kuswanto.2004.Pengetahuan Sosial Geografi.Solo:Tiga Serangkai
Operation Ganesha.2008.Revolusi Belajar KODING XII IPS.Ganesha Operation
